Minggu, 14 Oktober 2018

 

Hello!!!…...my name is Dhiyas Septya Budiyani, you can call me Dhiyas. I am from Indonesia and i work in Eksindo Multi Products Company.
Here i want talkd you about eksindo multi products,  it’s a company engaged in the manufacture of bags, fashion and accessories, there is Export, Eiger, Bodypack, Neosack, and many more. It was established in 1956, and located in Jakarta Indonesia.
The founder of eksindo multi producs it’s Rizal Muhammad Rifa’i.
Product concept of eksindo multi products is made according to market. it’s always strives to improve customer statisfaction through the quality of products. The resulting bag products are made with various models and functions including, backpack, shawl bag, casual bag, waist bag, travel bag and many more.
This products distributes on more than 20 region in indonesia including Jakarta, Semarang , Surabaya, Bndung and many region.

Jumat, 06 November 2015

PERBEDAAN TOKOH SOEKARNO DENGAN JHON.F.KENNEDY


NO
Perbedaan Informasi Tokoh
Informasi tentang Soekarno
Informasi tentang John F.Kennedy
1
Soekarno lahir di blitar, 6 juni 1901
Tidak ada informasi tentang kelahiran JFK
2
Anak dari seorang guru sekolah rakyat
Anak dari keluarga yang terpandang dan kaya
3
Menulis artikel yang berjudul “Nasionalisme,Islam,dan Marxsisme”
Menulis buku yang berjudul “ Why England slept”
4
Soekarno seorang Pahlawan Nasional
JFK seorang Atlet
5
Menempuh Pendidikan tinggi dan lulus dari sekolah Teknik Tinggi di Bandung Tahun 1925
Menempuh Pendidikan di Canterbury School,kemudian keluar,lalu pindah di Choate Prepatory School  Di Wallingford tahun 1935
6
Lulus tahun 1926 Soekarno memuatkan ide-ide dalam artikel yang berjudul Nasionalisme ,islam,dan marxisme yang berarti ide persatuan antar kelompok yang kemudian menandai pemikiran politiknya sepanjang kariernya
Lulus tahun1940 John F.Kennedy memuatkan karya tulisan dalam buku Why england slept mendapat perhatian di AS dan Inggris
7
Soekarno anak dari Raden dari raden Soekami dan Ida ayu Rai
 John  F.Kennedy anak dari pasangan Joseph Patrick kennedy dan Rose Fitzgerald
8
Pada 17 Agustus 1945 ,Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan indonesia
Tahun 1944 JFK terjun ke dunia politik dan ia tercatat menjadi anggota House of Representatives dan menjadi anggota Kongres dan Senat
9
Pada tahun 1927 di bentuklah Partai Nasional Indonesia (PNI)dengan menerapkan sikap nonkooperasi dengan Belanda yang membuatnya keluar masuk tahanan
Pada awal tahun 1943 JFK  berdinas sebagai komandan PT Boat 109 di Pasifik Selatan
10
Sebagai mahasiswa di bidang teknik dan terbilang pintar
 Sebagai seorang Atlet yang baik dan pintar

Sabtu, 26 September 2015

ANALISIS CERPEN JURU MASAK UNSUR INTRINSIK

ANALISIS CERPEN JURU MASAK
                                  UNSUR INTRINSIK
·         Tema       : Kehidupan sosial
·         Judul       :  Juru Masak
·         Setting     :
a)   Tempat
-          Lareh Panjang
 (Makaji , juru masak nomor satu di Lareh Panjangini.)
-          Rumah Mangkudun
 ( Kenduri di rumah Mangkudun begitu semarak. )
-          Jakarta
(Kini , juru masak itu sudah berada di Jakarta
b)   Waktu  
-          Menjelang pernikahan Renggogeni
( Dua hari sebelum kenduri berlangsung,)
c)   Suasana
-          Menyedihkan
( Dengan berat hati Azrial melupakan Renggogeni )
-          Kacau
(Banyak tamu yang kecewa pada tuan rumah , karena mereka dijamu dengan menu masakan yang asal-asalan, kurang bumbu, kuah encer, dan daging yang tak kempuh.)
·         Alur          :  Campuran ( Alur Maju Dan Alur Mundur )
·         Sudut Pandang : pada cerpen “Juru Masak” pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga.
·         Tokoh dan Penokohan
-          Makaji         : Baik , suka menolong
-          Mangkudun  : Angkuh ,membeda-bedakan orang , egois
-          Azrial          : Baik , pekerja keras , tidak mudah putus asa
-          Renggogen   : Baik , penyabar , penurut
-          Yusnaldi       : Balas budi , tidak egois
·         Amanat   :
1)    Jangan suka menyimpan dendam dengan orang lain
2)   Jangan suka membeda-bedakan seseorang
3)   Jangan bersikap egois

*      UNSUR EKSTRINSIK
·         Nilai sosial
Suka menolong dalam kehidupan masyarakat.
( Makaji tidak pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak menggelar hajatan , tak peduli apakah tuan rumah dari hajatan itu orang terpandang yang tamunya membludak ataukah orang biasa yang hanya sanggup menggelar syukuran seadanya.
·         Nilai Budaya
Tetap menjaga kebudayaan yang ada di daerah tersebut.
-          Acara kenduri
-          Menu yang disajikan adalah gulai
-          Para ketua kampung menyiapkan pencak guna menyambut mempelai pria.
·         Nilai Moral
Tinggalkan sikap yang buruk (seperti dendam, angkuh, membeda-bedakan orang dan egois) dan ikuti sikap yang baik ( seperti baik, sabar, suka menolong, pekerja keras, dan tidak mudah putus asa).

KOMENTAR / PENDAPAT MENGENAI CERPEN “MERAIH MIMPI”

KOMENTAR / PENDAPAT MENGENAI CERPEN   
 “MERAIH MIMPI”
   Hidup sudah diatur oleh Sang Khalik , begitu juga dengan hidup Nanda. Ada saatnya kita diuji ada saatnya pula kita diberi kebahagiaan .
  Disaat  Nanda mendapat begitu banyak ujian yang menimpanya , Nanda tidak pernah mengeluh dan putus asa. Dia terus berjuang , berusaha , dan berdoa .
  Dan akhirnya doa nya terkabul , usahanya pun tak sia-sia . ia sekarang sudah sukses dengan bisnisnya. Walaupun Nanda sudah sukses namun dia tidak menjadi angkuh dan sombong terutama dihadapan Tuhan. Karena berkat ridha-Nya Nanda dapat meraih kesuksesannya. Selain itu bimbingan dan motivasi dari kedua orang tuanya membuat Nanda menjadi tegar dalam menghadapi banyak ujian yang menimpanya , sehingga Nanda bisa menjadi sukses seperti sekarang.
  Kita patut meniru sikap baik dari Nanda ,seperti tidak pernah mengeluh dan putus asa, terus berjuang, berusaha, dan berdoa, sampai sikapnya yang tidak angkuh dan tidak sombong , setelah sukses berbisnis terutama kepada Tuhan.

Minggu, 02 Agustus 2015



PERIODESASI KARYA SASTRA DI INDONESIA
Karya sastra adalah menciptakan karya yang disampaikan dengan komukatif dengan maksud dan tujuan tertentu dan menghasilkan suatu karya yang mempunyai arti. Ada beberapa periodesasi diindonesia yaitu angkatan 20an, 33, 45, 50-60, 60-70,90, 2000 sampai sekarang 


   1. ANGKATAN 20AN/SITI NURBAYA/BALAI PUSTAKA
Angkatan ini adalah karya sastra yang pertama kali masuk diindonesia, angkatan ini disebut dengan balai pustaka atau Siti Nurbaya, Balai Pustaka merupakan nama badan yang didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1908. Lahirnya Balai Pustaka sangat menguntungkan kehidupan dan perkembangan sastra di tanah air baik bidang prosa, puisi, dan drama. Peristiwa- peristiwa sosial, kehidupan adat-istiadat, kehidupan agama, ataupun peristiwa kehidupan masyarakat lainnya banyak yang direkam dalam buku-buku sastra yang terbit pada masa itu. Sebelum balai pistaka masuk ada  sastra yang masuk diindonesia adalah melayu rendah yang berisi tentang sastra  liar yang menganut buruknya kehidupan seperti politik, cabul dan lain lain.

Tokoh dan Karya pada Angkatan ‘20:
1.  Merari Siregar : Azab dan Sengsara, Binasa Kerna Gadis Priangan
2.  Marah Roesli : Siti Nurbaya, La Hami
3.  Muhammad Yamin:Tanah Air,Indonesia,Tumpah Darahku, Ken Arok daKen Dede
4.  Tulis Sutan Sati  : Tak Disangka,Tulis Sutan Sati
5.  Nur Sutan Iskandar: Apa Dayaku karena Aku Seorang Perempuan, Salah Pilih
6.   Djamaluddin Adinegoro : Darah muda (1927), Asmara jaya (1928),
7.   Abas Soetan Pamoentjak : Pertemuan (1927)
8.   Abdul Muis : Salah Asuhan (1928), pertemuan Jodoh (1933)
9. Aman Datuk Madjoindo: Menebus Dosa , Si Cebol Rindukan Bulan ,Sampaikan Salkamku Kepadanya 


Ciri ciri angkatan 20an (balai pustaka)
1.    Menggambarkan pertentangan paham antara kaum muda dan kaum tua.
2.    Menggambarkan persoalan adat dan kawin paksa termasuk permaduan.
3.    Adanya kebangsaan yang belum maju masih bersifat kedaerahan.
4.    Banyak menggunakan bahasa percakapan dan mengakibatkan bahasa tidak terpelihara kebakuannya.
5.    Adanya kontra pertentangan antara kebangsawanan pikiran dengan kebangsawanan daerah.
6.    Cerita bermain pada zamannya.
7.    Corak lukisannya adalah romantis sentimentil. Angkatan 20 melukiskan segala sesuatu yang diperjungkan secara berlebih-lebihan.
8.    Puisinya masih banyak berbentuk syair dan pantun.
9.    Puisi bersifat dikdaktis.
Roman adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Bisa juga roman artinya adalah "kisah percintaan”



2.              ANGKATAN  33/PUJANGGA BARU

Angkatan 30an adalah lanjutan dari angkatan 20an. Munculnya angkatan 30an adalah majalah yang berjudul  Poedjangga Baroe. adalah sebuah majalah sastra Indonesia yang avant-garde yang diterbitkan dari bulan Juli 1933 sehingga Februari 1942. Majalah ini didirikan Armijn Pane, Amir Hamzah, dan sutan takdir

Selama sembilan tahun terbit, Poedjangga Baroe menerbitkan 90 edisi, yang memuat lebih dari tiga ratus butir puisi, lima buah drama, tiga buah antologi puisi, sebuah novel, berbagai esai, dan beberapa cerpen. Publikasi ini, yang tidak pernah mempunyai lebih dari 150 langganan, mendapatkan penerimaan yang beragam. Penulis muda memuji-mujinya karena dianggap mencerminkan keadaan sosio-politik pada zaman itu, sementara orang Melayu yang tradisionalis menolak penggunaan bahasanya, yang dianggap merusak ciri khas bahasa Melayu. Biarpun sebagian besar karya yang dimuatnya sudah terlupakan, tema dan gaya tulis yang menonjol dalam periode 1933 sampai 1942 membuat zaman itu disebut "angkatan Poedjangga Baroe" dalam periodisiasi sastra Indonesia.
Ciri-ciri Angkatan Pujangga Baru (30-an)
1. Menggambarkan pertentangan kehidupan orang-orang kota, soal emansipasi wanita
2. Hasil karyanya mulai bercorak kebangsaan; memuat soal kebangunan bangsa
3. Gaya bahasanya sudah tidak menggunakan perumpamaan klise, pepatah, peribahasa
4. Puisinya bukan pantun lagi, muncul bentuk soneta dari Barat
5. Isinya masih mirip dengan Angkatan 20-an (tendensius dan didaktis)
6. Masih bercorak romantik

3.         ANGKATAN 45
Angkatan '45 merupakan salah satu periodisasi dalam Sastra indonesia Corak sastra angkatan ini lahir sejak bangsa Jepang  menjajah Indonesia pada tahun 1942. Karya sastra pada angkatan ini bercorak lebih realis dibandingkan karya sastra Angkatan Pujangga Baru yang romantis dan idealis. Selain itu, karya sastra angkatan ini diwarnai dengan pengalaman hidup dan gejolak sosial-politik-budaya yang terjadi di tengah bangsa Indonesia  Gaya dari sastra ini lebih bersifat ekspresif  dan revolusioner serta bersifat nasionalis. Sastra di angkatan 45juga dianggap wajar karenna sewajarnya menceritakan pengalaman tokoh yang biasa saja tanpa memandang fisik tokoh tersebut. karena perjuangan Chairil Anwar dalam melahirkan angkatan ’45 ini. Pujangga baru yang semula memiliki gagasan yang berartisasi sastra Indonesia, nyatanya hanya mentok pada Belandanisasi.
Ciri-Ciri Sastra Angkatan 1945
1.    Cenderung bersifat realistis, sinis, dan ironi.
2.    Karya sastranya lebih banyak mengemukakan masalah kemanusiaan yang universal.
3.    Mengemukakan masalah kemasyarakatan sehari-hari terutama dengan latar perang kemerdekaan.
4.    Bercorak bebas, tidak terikat pembagian bait, baris, atau rima.
5.    Lebih bergaya naturalisme, ekspresionisme dan beraliran realisme, sinisme dan sarkasme.
6.    Bahasanya menggunakan bahasa sehari-hari, lebih mementingkan isi daripada bentuk.
7.    Berisi tentang individualisme.
4.         Angkatan 50an-60an
Karya sastra angkatan 50an tidak jauh beda dengan angkatan 45 karena sama samabertemakan perjuangan. Sastra angkatan 50 dilatarbelakangi oleh keadaan Indonesia yang pada saat itu mengalami perubahan yang cukup drastis, yakni dari transisi penjajahan berdarah menuju ke kemerdekaan cemerlang. para sastrawan mulai memikirkan ciri khas sastra pada angkatan 50-an dan masalah kebudayaan yang sedang dialami Indonesia untuk membedakannya dari angkatan sastra sebelumnya. Timbulnya perpecahan dan polemik yang berkepanjangan di kalangan sastrawan Indonesia pada awal tahun 1960, berhentinya  perkembangan sastra karna masuk ke dalam politik praktis dan berakhir pada tahun 1965 dengan pecahnya G30S di Indonesia.
Ciri-Ciri Sastra Angkatan 1950-1960an
1.    Cerita perang mulai berkurang.
2.    Menggambarkan kehidupan sehari-sehari
3.    Kehidupan pedesaan dan daerah mulai digarap .
4.    Banyak mengemukakan pertentangan-pertentangan politik.
5.    Ada gambaran suasana muram karena menggambarkan hidup yang penuh penderitaan.
6.    Mengungkapkan masalah-masalah social, kemiskinan, pengangguran, perbedaan kaya miskin yang besar, belum adanya pemerataan hidup.
7.    Banyak mengemukakan cerita-cerita dan kepercayaan rakyat sebagai pokok-pokok sajak balada.
8.    Gaya slogan dan retorik makin berkembang.

5.             ANGKATAN 66-70AN
Angkatan ini ditandai dengan terbitnya majalah sastra Horison. Nama angkatan 66 dikemukakan oleh H.B.Jassin. Angkatan 66 muncul di tengah-tengah keadaan politik bangsa Indonesia yang sedang kacau. Kekacauan politik itu terjadi karena adanya teror PKI. Akibat kekacauan politik itu, membuat keadaan bangsa Indonesia kacau dalam bidang kesenian dan kesusatraan. Akibatnya kelompok lekra di bawah PKI bersaing dengan kelompok Manikebu yang memegang sendi-sendi kesenian, kedamaian, dan pembangunan bangsa dan Pancasila.
Ciri-Ciri Sastra Angaktan 1966-1970-an :
1.    Mulai dikenal gaya epik (bercerita) pada puisi (muncul puisi-puisi balada).
2.    Puisinya menggambarkan kemuraman (batin) hidup yang menderita.
3.    Prosanya menggambarkan masalah kemasyarakatan, misalnya tentang perekonomian yang buruk, pengangguran, dan kemiskinan.
4.    Cerita dengan latar perang dalam prosa mulai berkurang, dan pertentangan dalam politik pemerintahan lebih banyak mengemuka.
5.    Banyak terdapat penggunaan gaya retorik dan slogan dalam puisi.
6.    Muncul puisi mantra dan prosa surealisme (absurd) pada awal tahun 1970-an yang banyak berisi tentang kritik sosial dan kesewenang-wenangan terhadap kaum lemah.
7.    Mencintai nusa, bangsa, negara dan persatuan.
8.    Pembelaan terhadap pancasila.

6.              ANGKATAN 80AN
Kelahiran sastra angkatan 80-an diwarnai dengan aturan-aturan yang ketat dan dipengaruhi oleh kegiatan politik. Angkatan 80-an lahir pada masa pemerintahan Soeharto era Orde Baru. Soeharto pada masa itu masih menduduki suatu jabatan di militer dan sebagai presiden Republik Indonesia, sehingga pemerintahannya sangat kokoh dengan perlindungan dari militer. Era Orde Baru mempunyai ciri yaitu semua keputusan berporos pada presiden dan hak bersuara sangat dibatasi. Ketika ada sebuah karya yang sifatnya dianggap provokasi, mengancam, melecehkan, menyinggung dan merugikan maka akan langsung ditindaklanjuti oleh Soeharto dengan segera. Karya sastra yang lahir pada tahun 80-an dipengaruhi proses depolitisasi tersebut. Oleh karena itu, sastra yang muncul pun jadi tidak sesuai dengan realitas sosial politik serta tidak menunjukkan kegelisahan dan kesakitan kolektif masyarakat pada masa itu. Namun, yang tak boleh dilupakan pada era 1980-an ini juga tumbuh sastra yang beraliran pop, yaitu lahirnya sejumlah novel populer yang dipelopori oleh Hilman Hariwijaya dengan serial Lupusnya. Sastra popular atau yang lebih dikenal dengan sebutan sastra pop, dianggap sebagai sastra yang esensinya lebih rendah dari sastra non-pop. Sastra pop dianggap tidak memiliki keindahan dari segi pemaknaan karena sekali baca seorang pembaca bisa langsung mengetahui makna yang ingin disampaikan oleh pengarang. Tidak seperti sastra non-pop, sastra pop cenderung lebih mengutamakan permintaan pasar daripada keindahan estetik yang tersaji lewat penyampaian maupun makna yang tersirat di dalam karya tersebut.
Ciri-ciri Sastra Angkatan 1980-1990-an:
1.    Puisi yang dihasilkan bercorak spritualreligius.
2.    Pada sajak cenderung mengangkat tema tentang ketuhanan dan mistikisme,
3.    Para sastrawan menggunakan konsep improvisasi,
4.    Karya sastra yang dihasilkan mengangkat masalah konsep kehidupan sosial masyarakat yang memuat kritik sosial, politik, dan budaya.
5.    Menuntut hak asasi manusia, seperti kebebasan.
6.    Bahasa yang digunakan  realistis, bahasa yang ada dimasyarakat dan romantis,
7.    Dalam karya sastra terdapat konsepsi pembebasan kata dari pengertian aslinya,
8.    Mulai menguat pengaruh dari budaya barat, dimana tokoh utama biasanya mempunyai konflik dengan pemikiran timur,
9.    Didominansi oleh roman percintaan,
10.    Novel yang dihasilkan mendapat pengaruh kuat dari budaya barat, dimana tokoh utamanyamempunyai konflikdengan pemikiran timur dan mengalahkan tokoh anta gonisnya.

7.              ANGKATAN 90AN
Karya sastra di Indonesia pada kurun waktu setelah tahun 1990, ditandai dengan banyaknya roman percintaan, dengan sastrawan wanita yang menonjol pada masa tersebut. Karya sastra Indonesia pada masa angkatan ini tersebar luas diberbagai majalah dan penerbitan umum.  Sebetulnya pada angkatan 90 ini belum benar-benar dikatakan sebagai angkatan, namun karena banyak pengarang yang menciptakan suatu karya-karya pada tahun 90an disebutkan bahwa adanya angkatan 90 itu.
Ciri-ciri Angkatan 90
1.  Kecendrungan dominan dari penyairnya yaitu lebih menyodorkan unsur asketik di antara kerumunan tema-tema sosial yang menghinggapi generasi penyair 90-an.
2.      Semakin banyak karya-karya sastra yang diterbitkan tanpa ketakutan apapun.
3.      Ditandai dengan banyaknya roman percintaan.
4.      Mulai memunculkan masalah gender.
5.      Mulai muncul sastrawan wanita yang menonjol.


8.         ANGKATAN REFORMASI
Proses reformasi politik yang dimulai pada tahun 1998 banyak melatar belakangi kelahiran karya-karya sastra,puisi,cerpen,dan novel pada saat itu. Bahkan penyair-penyair yang semula jauh dari tema-tema sosial politik,seperti Sutardji Calzoum Bachri,Ahmadun Yosi herfanda dan Acep Zamzam Noer,juga ikut meramekan suasana dengan sajak-sajak sosial politik mereka.
 Ciri-Ciri Karya Sastra Angkatan Reformasi
1.    Bertemakan social-politik.
2.    Penuh kebebasan ekspresi dan pemikiran.
3.    Menampilkan sajak-sajak peduli bangsa.
4.    Religious dan nuansa sufistik.


9.         ANGKATAN 2000
Angkatan ini ditandai dengan oleh karya-karya yang cenderung berani an vulgar dan kebanyakan mengadopsi begitu saja moral pergaulan bebas ala remaja Amerika. Tetapi pada masa ini, muncul juaga fiksi-fiksi islami.  Sebuah buku tebal keluaran tahun 2000 yang di terbitkan oleh gramedia jakarta tahun 2002
Ciri-Ciri Sastra Angkatan 2000-an
1.    Karya cenderung vulgar.
2.    Mulai bermunculan fiksi-fiksi islami.
3.    Muncul cyber sastra di internet.
4.    Pilihan kata diambil dan bahasa sehari-hari yang disebut bahasa “kerakyat jelataan”.
5.    Mengandung revolusi tipografi atau tata wajah yang bebas aturan dan cenderung ke puisi konkret.
6.    Penggunaan estetika baru yang disebut “antroporisme”.
7.    Puisi-puisi profetik (keagamaan/religius) dengan kecenderungan menciptakan pengembaraan yang lebih konkret melalui alam, rumput atau daun-daun.
8.    Puisinya menggunakan citraan alam benda.